KOMODITAS TERNAK

Memahami Konsep Komoditas Ternak

Secara sederhana, komoditas ternak adalah segala jenis hewan ternak yang dipelihara atau dibudidayakan untuk tujuan menghasilkan keuntungan (profit). Dalam konteks agribisnis, ternak tidak lagi dipandang sekadar sebagai hewan peliharaan, melainkan sebagai aset produksi yang memiliki nilai jual. Produk yang dihasilkan bisa berupa produk utama (daging, telur, susu) maupun produk sampingan (bulu, kotoran untuk pupuk, kulit).

Di Jurusan ATU, siswa dididik untuk memahami seluruh siklus bisnis dari sebuah komoditas, mulai dari pembibitan, pemeliharaan, manajemen pakan, kesehatan ternak, hingga analisis panen dan pemasaran. Tujuannya adalah mencetak lulusan yang siap menjadi wirausahawan atau tenaga kerja terampil di industri peternakan unggas.




Komoditas Utama di Agribisnis Ternak Unggas

Fokus utama di jurusan ATU biasanya adalah unggas yang memiliki siklus produksi cepat dan permintaan pasar yang tinggi. Berikut adalah komoditas utama beserta contoh nyata penerapannya di lingkungan sekolah seperti SMK Negeri 1 Kedawung.

1. Ayam Pedaging (Broiler)

Ayam broiler adalah komoditas paling populer karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Siswa akan belajar bagaimana memelihara ayam dari DOC (Day Old Chick) hingga mencapai bobot panen ideal dalam waktu singkat, biasanya sekitar 30-35 hari.

  • Tujuan Ekonomi: Produksi daging.

  • Contoh Nyata di Lingkungan SMK:

    • Praktik Kandang Skala Kecil: Jurusan ATU biasanya memiliki kandang closed house atau open house mini. Di sinilah siswa secara langsung mempraktikkan manajemen pemeliharaan, mulai dari pengaturan suhu kandang dengan pemanas (brooder), pemberian pakan sesuai fase pertumbuhan (starter, grower, finisher), hingga program vaksinasi.

    • Analisis Usaha: Siswa ditugaskan untuk menghitung FCR (Feed Conversion Ratio), yaitu efisiensi pakan yang diubah menjadi daging. Mereka juga menghitung biaya produksi (pakan, bibit, vitamin) dan membandingkannya dengan harga jual saat panen untuk menentukan keuntungan.

    • Pemasaran Langsung: Hasil panen ayam sering kali dijual langsung kepada warga sekolah (guru, siswa lain) atau masyarakat sekitar. Ini menjadi sarana belajar pemasaran yang efektif.


2. Ayam Petelur (Layer)

Berbeda dengan broiler, ayam petelur dipelihara untuk menghasilkan telur secara konsisten. Siklus produksinya lebih panjang, bisa mencapai 2 tahun. Fokus pemeliharaannya adalah menjaga kesehatan dan nutrisi agar produktivitas telur tetap optimal.

  • Tujuan Ekonomi: Produksi telur konsumsi.

  • Contoh Nyata di Lingkungan SMK:

    • Manajemen Kandang Baterai: Siswa akan terbiasa dengan sistem kandang baterai yang memungkinkan kontrol individu dan kemudahan dalam pengumpulan telur. Mereka belajar tentang jadwal pemberian pakan, air minum, dan program pencahayaan untuk merangsang produksi telur.

    • Pencatatan Produksi Harian: Praktik penting adalah mencatat jumlah telur yang dihasilkan setiap hari. Data ini digunakan untuk menganalisis puncak produksi dan kapan seekor ayam harus diafkir (dipensiunkan) karena produktivitasnya menurun.

    • Penjualan Telur: Telur yang dipanen akan dijual di unit produksi sekolah atau koperasi. Siswa juga bisa belajar tentang proses grading (pemilahan ukuran) telur untuk menentukan harga jual yang berbeda.


3. Puyuh (Quail)

Puyuh merupakan komoditas alternatif yang sangat menarik. Siklus hidupnya sangat singkat, mulai bertelur pada usia sekitar 40 hari dan memiliki perputaran modal yang cepat. Selain telur, daging puyuh afkiran juga memiliki nilai jual.

  • Tujuan Ekonomi: Produksi telur dan daging.

  • Contoh Nyata di Lingkungan SMK:

    • Praktik Kandang Puyuh: Siswa belajar membangun dan mengelola kandang puyuh yang lebih kecil dan bertingkat. Mereka mempraktikkan cara pemberian pakan khusus puyuh dan manajemen sanitasi kandang yang harus selalu kering.

    • Inovasi Produk: Selain menjual telur puyuh mentah, jurusan ATU bisa mendorong siswa untuk berinovasi, misalnya dengan membuat sate telur puyuh atau keripik usus puyuh sebagai produk olahan bernilai tambah.

    • Wirausaha Skala Kecil: Karena modalnya relatif kecil, beternak puyuh sering dijadikan proyek wirausaha per kelompok siswa, di mana mereka bertanggung jawab penuh dari hulu hingga hilir.



Keterkaitan Komoditas dengan Kurikulum Pembelajaran

Di SMK Negeri 1 Kedawung, pemilihan komoditas ini bukan tanpa alasan. Semua kegiatan praktik yang terkait dengan komoditas tersebut dirancang untuk mencapai kompetensi keahlian tertentu, seperti:

  • Agribisnis Pakan Ternak Unggas: Siswa belajar memformulasikan ransum pakan yang sesuai untuk setiap jenis dan fase pertumbuhan komoditas.

  • Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas: Meskipun sering kali membeli bibit dari luar, siswa tetap diajarkan dasar-dasar seleksi bibit yang baik (DOC atau pullet) dan mungkin praktik penetasan telur skala kecil menggunakan inkubator.

  • Manajemen Kesehatan Ternak: Siswa belajar tanda-tanda penyakit yang umum menyerang broiler, layer, atau puyuh, serta cara pencegahan melalui biosekuriti dan vaksinasi.

  • Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK): Di sinilah hasil panen dari komoditas ternak diolah dan dipasarkan, melatih jiwa wirausaha siswa.

Dengan demikian, komoditas ternak unggas di SMK tidak hanya menjadi objek praktik, tetapi menjadi media pembelajaran komprehensif yang menghubungkan teori di kelas dengan aplikasi nyata di dunia industri agribisnis.

Komentar

  1. blog anda bagus jangan lupa mampir yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  2. artikelnya sangat keren dan menarik jangan lupa mampir yaa...................................................................

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA RAHASIA TERNAK AYAM LAYER ALA ANAK SMK